Seni
Kesenian adalah bagian dari budaya dan
merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam
jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia,
kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma
untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan.
Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi
kesenian menurut beberapa ahli:
# KOTTAK
# KOTTAK
seni
sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang
melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis
# J.J HOGMAN
# J.J HOGMAN
Kesenian
adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts
# KUNTJARANINGRAT
# KUNTJARANINGRAT
Kesenian
adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan
peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
#WILLIAM A. HAVILAND
Kesenian
adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan imajinasi manusia
secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu
#IRVING STONE
#IRVING STONE
Kesenian
adalah kebutuhan pokok. Seperti roti atau anggur atau mantel hangat
dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian adalah barang mewah, pikirannya
tidak utuh. Roh manusia menjadi lapar akan kesenian seperti halnya perutnya
keroncongan minta makan
A. Pengertian seni
Dari beberapa sumber yang ada,
terdapat beberapa definisi mengenai arti kata dari seni. Dalam bahasa
Sansekerta kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat cilpa berarti bewarna
dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah
atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan yang
kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra
yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejaran kesenian adalah buku atau
pedoman bagi para cilpin yaitu tukang. Termasuk di dalamnya apa yang sekarang
disebut seniman.
Sedangkan dalam bahasa latin
pada abad pertengahan ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artisa. Ars
adalah teknik atau craftmanship yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam
mengerjakan sesuatu. Adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki
ketangkasan atau kemahiran. Sedangkan artisa merupakan anggota yang ada di
dalam kelompok orang-orang yang meliki kemahiran atau ketangkasan. Maka kiranya
artisa dapat dipersamakan dengan cilpa. Ars inilah yang kemudian berkembang
menjadi I’arte (italia), I’art (perancis), E’larte (spanyol) dan Art (inggris).
Bersamaan dengan itu isinya pun berkembang sedikit demi sedikit ke arah
pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang
lain. Orang Jerman menyebut seni dengan “Die Kunts” dan orang belanda dengan
sebutan “Kunts” yang berasal dari akar kata lain.
Dari berbagai pengertian di
atas maka dapat disimpulkan bahwa seni merupakan suatu adalah proses
penggambaran ekspresi dari manusia sehingga bisa dilihat dalam intisari
ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga
sulit dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan
parameter yang menuntunnya , masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium
itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan
dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan,
sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu,
dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu
lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar
merah yang bermaksud cinta).
B. Fungsi Seni
Sejalan dengan perkembangan
jaman dan peradaban manusia, maka berkembanglah pula seni dalam kehidupan. Seni
menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi
pemenuhan kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
individu dan fungsi sosial.
1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu
fungsi seni yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu
sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu, yaitu antara lain :
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah
mahluk homofaber yang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan
pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan
fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal penting.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seorang memiliki sifat yang
berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah
mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih,
lelah letih, gembira, iba, kasihan, benci, cinta dll. Manusia dapat merasakan
semua itu dikarenakan di dalam dirinya terkandung dorongan emosional yang
merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi
kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat
menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai contoh karena kegiatan dan
rutinitas sehari-hari maka manusia mengalami kelelahan sehingga memerlukan
rekreasi, misalnya menonton hiburan teater, menonton film di bioskop, menonton
sendra tari, ataupun menonton pameran seni rupa.
Seseorang yang memiliki
pengalaman estetikanya lebih banyak maka ia akan memiliki kepuasan yang lebih
banyak maka ia memiliki kepuasan yang lebih banyak pula. Sedangkan seniman
adalah seorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam
sebuah karya seni yang diciptakannya. Hal itu juga diyakini olehnya sebagai
sarana memuaskan kebutuhan emosional dirinya.
2. Fungsi sosial
Fungsi sosial merupakan suatu
fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial suatu individu.
Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial, yaitu sebagai
berikut :
a. Fungsi Rekreasi
Kejenuhan seseorang karena
aktifitasnya sehari-hari membuat seseorang membutuhkan penyegaran diri,
misalnya diwaktu hari libur mangunjungi tempat-tempat rekreasi obyek wisata
(rekreasi alam). Seni juga dapat dijadikan sebagai benda rekreasi misalnya seni
pertunjukan sendra tari, pagelaran musik, pertunjukan teater dll. Seni sebagai
rekreasi merupakan seni yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang
bersifat penyegaran dan pembaharuan kondisi yang telah ada. Di era globalisasi
ini kehadiran seni mendapatkan perhatian yang sangat serius dari banyak pihak
(terkait dengan kebutuhan dan nilai ekonomi atau bisnis)
b. Fungsi Komunikasi
Pada hakekatnya setiap orang
berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan bahasa karena merupakan sarana
yang paling efektif, mudah, dan cepat untuk dimengerti. Namun begitu bahasa
memiliki keterbatasan karena tidaklah mungkin semua orang menghafal semua
bahasa yang ada. Oleh karena itulah dibutuhkan bahasa universal yaitu bahasa
yang dapat dimengerti oleh semua orang. Seni diyakini dapat dipergunakan demi
kepentingan tersebut. Misalnya Paranggi dapat berkomunikasi dengan orang di
seluruh pelosok penjuru dunia melalui pertunjukan sendra tari, affandi melalui
lukisannya, Shakespeare dapat berkomukasi melalui puisi-puisi nya dll.
Tampaknya seni menjadi sangat efektif membantu orang untuk berkomunikasi karena
seni dapat menembus batasan-batasn bahasa verbal maupun perbedaan lahiriah
setiap orang. Hanya melalui seni manusia dapat berkomunikasi dengan dunia luar
serta melalui seni kita dapat mengenal budaya bangsa lain.
c. Fungsi Rohani
Kepercayaan religi tersebut
terdapat dalam karya-karya moko, neraca, dolmen, menhir, candi pura, bangunan
masjid, gereja, ukiran, relief, dsb. Manakah yang muncul pertama kali,
kepercayaan religi atau seni terlebih dahulu? Dan hal tersebut tidak dapat
dijawab secara pasti. Karl Barth berpendapat bahwa sumber keindahan adalah
Tuhan. Agama sering dijadikan juga sebagai salah satu sumber inspirasi seni
yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi
tersebut tergambarkan dalam bentuk nilai estetika. Banyak media yang mereka
pergunakan. Ada yang memakai suara, gerak, visual, dsb. Sebagai contoh yaitu
kaligrafi arab, makam, relief, candi, gereja dll.
d. Fungsi Pendidikan
Pendidikan dalam arti luas
diartikan sebagai suatu kondisi tertentu yang memungkinkan terjadinya
transformasi dan kegiatan sehingga mengakibatkan seseorang mengalami suatu
kondisi tertentu yang lebih maju. Dlam sebuah pertunjukan seni, orang sering
mendapatkan pendidikan secara tidak langsung karena di dalam setiap karya seni
pasti ada pesan atau makna yang disampaikan. Disadari atau tidak,
rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan oleh seni merupakan alat pendidikan bagi
seseorang. Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkah
laku seseorang supaya berubah kepada kondisi yang lebih baik dan maju dari
sebelumnya. Disinilah seni harus disadari mnumbuhkan nilai estetika dan etika
kepada peserta didik.
e. Fungsi Artistik
Dalam hal ini seni lebih
berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa
kontenporer (seni hanya pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar atau
pengunjung hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya
f. Fungsi Guna
Karya seni yang dibuat tanpa
memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni)
atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya seperti
perlengkapan atau peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun
rotan
g. Fungsi kesehatan
Seni sebagai fungsi kesehatan
seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui
terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik telah
mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis,
trauma pada suatu kejadian, dsb. Pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik
klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem
limbic jaringan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam
pikiran.
C. Fungsi Seni dalam Dunia Pendidikan
Tentunya dalam dunia pendidikan
terutama ke untuk Sekolah dasar, seni mempunyai peran yang penting untuk
menunjang perkembangannya. Banyak hal yang dapat diperoleh oleh siswa dengan
belajar seni, yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya
kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya (ekspresi bebas).
2. Melatih imajinasi anak, ini merupakan
konsekuensi logis dalam kegiatan ekspresi supaya dalam berekpresi seorang anak
mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu dengan latihan imajinasi yang dapat
berangkat dari pengamatan maupun hasil rekapitulasi kejadian yang telah direkam
oleh otak.
3. Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi
umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai
dengan mediumnya.
4. Pembinaan sensitivitas serta rasa pada
umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi
imajinatif.
5. Mampu memberikan pembinaan ketermpilan yaitu
dengan membina kemampuan praktek berkarya seni kerajinan. Hal ini berguna untuk
mempersiapkan kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal hidup di kemudian
hari.
6. Mengembangkan kemampuan intelektual,
imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi
terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan
mancanegara.
7. Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan
kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar
berekspresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah menyiapkan
anak untuk berpengetahuan, bercakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar
kelak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
8. Menumbuhkembangkan sikap profesional,
kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.
9. Seni sebagai alat pendidikan dalam pendidikan
seni bukan semata-mat bertujuan untuk mendidik anak menkjadi seniman melainkan
membina anak-anak untuk menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan,
dan melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreatifitasnya
sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan
sebagai alat pendidikan.
Selain itu, seni juga mempunyai
peran penting terutama dalam konstelasi kurikulum pendidikan, antara lain yaitu
:
1. Seni sebagai bahasa visual
Anak usia SD dalam kehidupannya
sangat dekat dengan berkarya seni dan hanpir bisa dikatakn bahwa perilaku anak
dekat dengan kegiatan kesenian atau dapat dikatakan “tiada hari tanpa seni”.
Kegiatan berseni merupakan kebutuhan anak dalam mengutarakan pendapat,
berkhayal atau berimajinasi, bermain, belajar memahami bentuk yang ada di
sekitar anak, dan merasakan perasaan (gembira, sedih, dll)
Dalam konteks seni berperan
mengemukakan pendapat tmpak ketika anak menyanyi atau menari ataupun menggarka
bertema maupun tanpa tema. Karya seni mereka berikan tema sesuai dengan
keinginan pada saat itu, sebagai contoh ketika anak membayangkan
nikmatnya berada dalam ban-ban ibu, dan ibu menimangnya sambil menyanyikan lagu
akan kembali muncul dalam bentuk gambar seorang perempuan dan kain. Ungkapan
itu juga dapat berupa celotehan suara menyanyi dan menirukan orang sedang
menimang boneka. Namun dapat pula berupa gambar bentuk yang di mulai dari
menggambar pesawat terbang yang indah dengan bentuknya yang khas anak kemudian
selang beberapa menit gambar tersebut dicoret sampai menutup permukaan.
Disinilah ungkapan kesal pesawat musuh menembak pesawat idealnya.
2. Seni membantu pertumbuhan mental
Ternyata contoh di atas
merupakan perkembangan simbol rupa yang terjadi pada saat anak ingin menyatakan
bentuk yang difikirkan, dirasa, atau dibayangkan. Bentuk-bentuk tersebut hadir
bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada suatu ketikapertumbuhan
badan seorang anak lebih cepat daripada perkembangan pikirannya. Ketidak
sejajaran perkembangan anak tersebut menyebabkan puls perkembangan gambar anak
dengan gambar lain yang normal, oleh karena itu terjadi variasi gambar anak. Hal
ini seiring dengan perkembangan nalar pada diri anak. Bagi anak yang mempunyai
perkembangan berbeda, dimana fungsi nalar sudah berkembang lebih cepat dari
pada ekspresinya maka peristiwa tersebut berpengaruh juga dalam gambar.
Beberapa figur akan diungkapkan
berbeda dengan anak yang lainnya, anak di suatu tempat tidak akan sama dengan
yang lain. Namun, pada dasarnya pada usia SD yang lain. Perkembangan emosi nya
ditandai oleh perkembangan keseniannya. Kondisi ini akan berubah jika
perkembangan penalaran anak juga berubah. Sekitar tujuh sampai dengan delapan
tahun (antara kelas I dan II) merupakan usia perkembangan penalaran anak, maka
pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya terdapat anak
yang penalarannya dan perasaannya kuat. Biasanya tipe anak yang kuat
penalarannya cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan. Maka figur
atau obyek lukisan ditampilkan lebih realistik. Sedangkan anak bertipe perasaan
(emosional) ditunjukkan dalam gambar berupa blok-blok warna kuat dimana
terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok dari pada yang lain.
Dalam pandangan psikologi humanistik perkembangan anak tidak saja dipengaruhi
oleh faktor lingkungan (teori behavioral) seperti teman-teman disekelilingnya,
guru kelas, atau pun orang tua saja, melainkan juga berasal dari faktor insting
sebagai internal faktor (teori psikoanalisis). Biasanya kedua faktor tersebut
berjalan saling mempengaruhi sacara seimbang. Misalnya fisik, intelektual,
emosional, dan interpersonal, serta interaksi antara semua faktor yang
mempengaruhi belajar dan motivasi belajar. Psikoanalisis sendiri menyatakan
bahwa dalam jiwa manusia berkembang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Barangkali perkembangan ketiga ranah kejiwaan pun juga mempengaruhi perkembangan
mental dan selanjutnya berpengaruh terhadap cara cipta seni rupa. Psikologi
humanistik sendiri merupakan cabang psikologi yang memfokuskan pandangannya
tentang teori persepsi, respon terhadap kebutuhan internal individu dan
dorongan aktualisasi diri atau menjadi apapun yang diinginkan (Maslow, dalam
Eggen & Kauchak, 1997)
Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional, maupun persepsi dapat
dikategorikan sebagai perkembangan mental. Dalam skema pertumbuhan anak,
teruarai bahwa bisa terjadi urutan perkembangan usia yang tidak seimbang. Usia
kronologis (yaitu usia berdasarkan urutan yang dihitung sejak lahir) anak
berusia 6 tahun berkembang terus sesuai dengan tahun. Usia kronologis ini
kebetulan mempunyai perkembangan sejajar dan seiring dengan usia mental. Namun
pada usia pertumbuhan, badan anak kurang normal dibanding dengan kedua usia di
atas. Mungkin kerdil, atau bahkan lebih cepat matang kedewasaannya.
Perkembangan anak ini sedikit banyak mempengaruhi pola berkarya seni. Ketika
usia pertumbuhan badan normal belum tentu akan diikuti oleh perkembangan usia
mental. Mungkin hambatan psikologis keluarga dengan berbagai aturan pergaulan
dalm keluarga terlampau ketat maka perkembangan mental akan berbeda dengan anak
yang hidup dalam keluarga sesuai dengan adat dan pergaulan dengan masyarakat
lain. Jika selanjutnya dikaitkan dengan kebutuhan penciptaaan karya seni, maka
respon seseorang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Secara
harfiah, anak ingin memvisualisasikan dirinya dalam konteks tanggapan terhadap
lingkungan atau obyek.
3. Seni membantu belajar bidang lain
Dalam mendidik dan membimbing
seorang anak diperlukan pengembangan kecerdasan yang berupa linguistik
(bahasa), matematika, visual (spasial), kinestetik (perasaan), musikal,
interpersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimuculkan oleh setiap mata
pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas misalnya linguistik
mengembangkan keberanian tampil mengemukakan pendapat. Jiuka seorang anak tidak
berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka kesemuanya
harus dilatihkan agar berjalan beriringan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar